tppbanner

Mau beli laptop bekas? Simak tipsnya!

tpp.science.tech@intra.net - 05 Jun 2021 09:29


Pada semester ke-2 tahun 2021, perusahaan teknologi raksasa yaitu ASUS dan ACER dikabarkan menaikkan harga hampir 10% untuk produk laptop mereka.

Hal ini diakibatkan permintaan yang masih tinggi. Masih belum ada kabar pasti kapan harga laptop akan kembali normal, mengingat jarak antara stok dan produksi yang cukup jauh.

“Yahhhh, gagal dong beli laptop baru. Terus bagaimana?”

“Beli laptop bekas saja, kan lumayan dapat performa bagus dengan harga miring!”

“Nggak ah, takut ketipu. Nanti kalau dapat laptop yang malah cepat rusak gimana?”

“Lohhh, nggak usah khawatir. Nih aku bagikan tips beli laptop bekas biar dapat laptopnya yang bagus. Nggak akan ngecewain deh!”

Tips 1: Tentukan Budget

“Loh, kok harga dulu? Bukan tipe atau mereknya dulu?”

Iya dong harga dulu, nanti kalau dikasih rekomendasi bilangnya kemahalan (Uhuk, pengalaman pribadi).

Berikan range budget / harga maksimal ketika hendak membeli laptop. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pencarian barangnya serta agar nantinya tidak kecewa; Karena masih ada beberapa orang mengganggap bisa mendapatkan laptop spek tinggi dengan budget dibawah standar.

Tips 2: Hardware / Perangkat Keras

Sebenarnya hal ini dapat dilihat secara kasat mata, mulai dari baret pada permukaan laptop, debu pada keyboard, baut–baut di sisi bawah laptop dsb. Tapi hal ini masih dapat diakali dengan membersihkan laptop sebelum dijual ke calon customer. Jadi jangan lihat dari luarnya saja ya, jadilah pembeli yang teliti.

“Apalagi dong? kan kalau luarnya bersih, pasti dalamnya juga bersih.”

Jadi singkatnya, laptop adalah komputer yang bisa dibawa dengan mudah; Yang dimana isi dari laptop adalah beberapa alat elektronik yang disusun menjadi rangkaian. Seperti RAM, Internal Storage, Motherboard, Keyboard, Touchpad, Layar, Wifi, dan lainnya. Nah, dikarenakan sifat dari barang elektronik adalah dapat rusak setelah pemakaian jangka waktu tertentu. Maka diperlukan perhatian khusus sebelum membelinya secara bekas.

a) Keyboard

Sebenarnya hal ini bisa dilihat secara fisik, yaitu menilai dari apakah ada tombolnya yang hilang atau dari font pada keyboard yang mulai pudar. Tentu banyak yang mencoba menggunakan notepad dan mulai mengetik secara random / berurutan untuk mengetest keyboard, tapi tidak ada salahnya mencoba program keyboard tester agar hasil lebih akurat. Salah satunya dengan menggunakan https://www.keyboardtester.com.

b) Touchpad

Mudah untuk menilai apakah touchpad bekerja dengan baik / tidak. Cukup tekan dan tarik icon program di desktop ke arah secara acak. Jika tiba-tiba berhenti, hampir bisa dipastikan ada yang error pada touchpad.

c) Layar

Untuk melihat kondisi layar, cukup menggunakan background putih / berwarna solid. Jika terjadi white pixel / dead pixel maka akan terlihat secara jelas.

d) Port konektivitas

Ketika membeli laptop secara personal, usahakan untuk dekat dengan tempat stop kontak. Hal ini bertujuan untuk mengecek apakah charger berfungsi dengan baik. Cek juga semua port USB, audio, HDMI, VGA, serta ethernet (kabel jaringan) bekerja baik atau tidak.

e) Internal Storage / HDD

Untuk melihat detil dari internal storage memang diperlukan program tambahan untuk mendapatkan hasil akurat. Program yang dapat digunakan sebagai acuan misalnya Hard Disk Sentinel. Sebenarnya masih bisa dilihat & dirasakan secara langsung, seperti apakah ada bunyi aneh dari dalam laptop, atau laptop terasa sangat lambat. Tapi tetap pastikan dengan melakukan double check ya.

f) Baterai

Kita bisa melihat detil dari pemakaian baterai laptop menggunakan cara sebagai berikut:

  1. Klik tombol “Windows + R” bersamaan atau cari program “Run” pada kolom pencarian
  2. Ketik “cmd
  3. Tuliskan perintah “powercfg /batteryreport
  1. Buka file .html yang tersimpan. Berikut hasilnya:
  1. Untuk laptop bekas, Design Capacity dan Full Charge Capacity kemungkinan akan sangat berbeda. Hal ini dikarenakan karena baterai memiliki masa pemakaian saat daya diisi. Jadi jangan kaget ya kalau beda, pastikan Full Charge Capacity tidak jauh dengan Design Capacity agar baterai tidak cepat habis / drop.
Tips 3: Software

Sedikitnya tanyakan program apa saja yang bajakan / tidak, serta histori penggunaan software yang digunakan oleh user tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya virus yang dapat mengganggu pengalaman pemakai atau merusak laptop yang dibeli. Untuk melihat secara sekilas apakah ada atau tidaknya virus didalam laptop, bisa dilihat melalui menu task manager. Gunakan tombol “CTRL + SHIFT + ESC” secara bersamaan.

Lihat pada tab CPU dan Disk pada saat idle; Apabila CPU atau Disk menyentuh angka 100% secara terus menerus dan terdapat program yang aneh / tidak wajar, maka ada kemungkinan itu virus. Adanya virus ini dapat membuat laptop menjadi lambat.

Untuk memastikan lebih baik ada tidaknya virus, dapat menggunakan program Windows Defender, Smadav, McAfee, AVG, dan antivirus lainnya dengan brand yang sudah ternama. Tapi ini akan memakan waktu yang cukup lama. Opsi lainnya adalah dengan melakukan install ulang OS pada laptopnya. Apabila tidak bisa melakukannya, bawa saja ke tempat service. Biaya akan hanya berkisar 30-50 ribu saja.

Tips 4: Pemakaian User

Merupakan salah satu hal yang wajib ditanyakan saat membeli laptop bekas; pemakaian user sering dilupakan oleh para calon pembeli. Hal ini sangat penting mengingat sering terjadinya kecerobohan para pembeli yang mengakibatkan kerugian. Berikut hal-hal yang dapat ditanyakan :

1) Histori Kerusakan

Tanyakan secara detil apakah laptop pernah mengalami kerusakan; Seperti mati mendadak, tidak mau menyala, laptop sering panas secara tiba – tiba, keyboard tidak berfungsi dan lain-lainya. Hal ini bertujuan untuk menjadi tolak ukur sparepart / bagian apa saja yang pernah diganti atau diservice. Karena tentu saja, sparepart original yang di ganti dengan sparepart yang tidak original akan berbeda.

2) Skala Maintenance

Sering tidaknya laptop di bersihkan, menjadi indikasi bahwa laptop terawat / tidak. Baik hal kecil seperti membersihkan debu pada keyboard, mengelap layar monitor, atau pengganti pasta processor. Semakin terawat laptop maka akan semakin panjang umurnya.

3) Intensitas Pemakaian

Memiliki spefisikasi dan umur yang sama bukan berarti memiliki kesehatan yang sama. Tentu saja laptop yang digeber untuk penggunaan secara maksimal (seperti game, editing, rendering) dibandingkan dengan penggunaan minimal (seperti browsing & office) maka akan berbeda. Dikarenakan penggunaan maksimal secara terus menerus akan membuat laptop lebih cepat rusak (apabila tidak dirawat secara berkala dan benar).

Tips 5: Kesesuaian

Setelah cek hardware & software, saatnya kita melihat apakah spesifikasi laptop sesuai dengan yang ditawarkan pada iklan. Tanyakan detil spesifikasi secara lengkap agar saat proses jual beli berjalan lancar. Pastikan spesifikasi yang ada di laptop sesuai dengan apa yang diinginkan, untuk melihat spesifikasi secara singkat bisa dilihat melalui Task Manager.

Diatas merupakan contoh singkat melihat detil spesifikasi secara singkat. Adapun untuk melihat detail spesifikasi secara jelas dan lebih detil dapat menggunakan program misalnya seperti dxdiag atau AIDA64.

Setelah selesai memastikan spesifikasi sesuai dengan apa yang diinginkan, selanjutnya adalah memastikan adanya RMA (Return Merchandise Authorization) atau biasa kita sebut dengan garansi. Tanyakan kejelasannya, apakah pembeli dapat meminta penggantian baru, meminta uang kembali atau meminta perbaikan barang saat masa garansi.

Akhir kata, memang banyak hal dan aspek yang harus dilihat dan mungkin akan terkesan ribet. Tetapi jangan salah, hal di atas telah membantu penulis untuk membeli laptop bekas lebih aman dalam 4 tahun kebelakang. Hal di atas bersifat opsional tetapi tidak ada salahnya menjadi pembeli yang bijak dan teliti.

Terima kasih atas waktunya, selamat berakhir pekan. Apabila ada request materi, monggo dapat disampaikan di kolom komentar ya!